Inspirator Jalanan

Minggu, 26 September 2010

ketika saya dan pak iman supriyono memberikan training kepada para karyawan pabrik kertas tjiwi kimia mojokerto. Sebenarnya kegiatan ini bukanlah yang pertama kalinya. bahkan, kira-kira sudah lebih dari 10 kalimemberikan training kepada para karyawan tjiwi kimia. tapi, selama kesempatan tersebut baru pertama kali ini saya dan Pak Iman tersesat di dalam pabrik tjiwikimia.


Dari ketersesatan itu, saya jadi tahu kalau pabrik tjiwi kimia yang berada di pinggir jalan by pass mojokerto tersebut begitu luas dan besar, dengan mesin dan berbagai kelengkapannya. Bahkan, ketika kami tanya kepada salah satu karyawan tjiwi kimia yang kami temui ketika muter-muter gak tahu kemana arahnya, dimana letak mess untuk tamu. Dia juga gak tahu.

Di tengah-tengah usaha mencari kembali mess kami yang hilang (hehe..sedikit lebay) saya berpikir dan kagum dengan pak Eka Tjipta Widjaja (pemilik sinar mas group, salah satunya tjiwikimia) yang berhasil membuat pabrik kertas tjiwi kimia menjadi seperti saat ini. Besar, luas,mesinnya banyak&gak pernah berhenti, karyawannya sampai ribuan orang.Danyang tidak kalah pentingnya adalah pak Eka Tjipta Widjaja yang diwakilkan oleh para menejernya memberi kesempatan kepada kami untuk men-training para karyawannya.

Kira-kira apa dulu pak Eka TjiptaWidjaja sudah punya bayangan tjiwi kimia bakal seperti sekarang, ya?? Terlepas apakah beliau sudah punya bayangan atau tidak saat pertama kali merintis pabrik kertas yang dimulai dari satu mesin dan sekarang menjadi banyak mesin. Yang perlu kita teladani adalah semangat dan daya tempurnya sehingga mampu menjadi seperti saat ini.

Mungkin dari kita semua mempunyai cita-cita yangindah. Bahkan, sudah di rancang dan tulis sedemikian bagus dan rincinya. Akan tetapi, cita-cita tersebut akhirnya tulisan tinggallah tulisan diatas kertas.Karena, cita-cita tersebut tidak terwujud seperti apa yang kita rancang. Namun, ada juga yang berhasil mewujudkan cita-citanya. Baik yang sudah direncanakan dan tertulis secara rinci, maupun yang hanya sekedar dalam pikiran saja.

Banyak hal yang membuat cita-cita tersebut tidak dapat terwujud. Salah satunya adalah kurangnya rasa berkorban diri. Korban pikiran, tenaga, materi, perasaan, waktu, fisik, kesenangan atau bisa jadi mengkorbankan kebahagiaan keluarga. Pak Eka Tjipta Widjaja dan para pengusaha sukses telah mampu mengkorbankan dirinya demi tercapainya cita-cita yang telah dibuatnya. Dan karena mengkorbankan dirinya pula, cita-cita orang lain bisa terwujud, yaitu para karyawannya.

Selain "berkorban diri" satu lagi yang dapat kita ambil pelajaran dari Pak Eka Tjipta Widjaja dan pengusaha-pengusaha besar lainnya adalah prinsip just do it. saya hampir yakin(berarti setengahyakin, setengah tidak) para pengusaha besar ketika awal-awal merintis usahanya berprinsip just do it atau yang penting jalan dulu. yang ada sekarang, itu yang dikerjakan. tapi, tidak hanya asal dikerjakan. dikerjakan dengan sungguh-sungguh. apakah usahanya itu nantinya menjadi sukses yang luar biasa atau biasa-biasa saja, mereka tidak memikirkan itu.

ketika, usahanya sudah mulai tumbuh dan menghasilkan lebih besar, mereka baru membuat konsep, rencana, strategi, apayang harus dilakukan untuk beberapa tahun mendatang. apa yang bisa dikerjakan saat ini dengan sungguh-sungguh dan kemampuan terbaiknya, itulah yang dipikirkan pada awal-awalnya.

Bagaimana dengan kita? Apapun profesi kita, baik pegawai maupun pengusaha. Mempunyai kenikmatan dan keuntungan sendiri-sendiri. Oleh karenan itu kerjakan apa yang bisa kita kerjakan sekarang dengan kemampuan terbaik dan sungguh-sungguh.

Seorang pegawai. Maka, kerjakan tugas-tugas kepegawaian dengan sungguh-sungguh dan kemampuan terbaik. Apakah nanti dapat kenaikan jabatan atau gaji? janganlah dipikirkan terlebih dahulu. Apakah kita akan menjadi pegawai seumur hidup? janganlah dipikirkan terlebih dahulu juga. Ketika, seorang pegawai bekerja dengan giat dan perusahaan merasakan manfaatnya. Maka, perusahaan tidak akan sungkan-sungkan untuk memberikan penghargaan. Baik berupa materi maupun non materi. Just do it.

Seorang pengusaha. Maka, jalankan usaha dengan sungguh-sungguh dan kemampuan terbaik. Apakah nanti usaha menjadi sukses atau tidak? itu jangalah dipikirkan terlebih dahulu. Apakah usaha mendatangkan untung yang besar atau kecil? juga jangan dipikirkan dulu. Ketika, seorang pengusaha sudah menempuh jalur sunnatullah nya untuk menjadi sukses. Maka,hasil yang terbaik akan kita terima. Seperti timbangan. Siapa yang usahanya keras dan sungguh-sungguh. Maka, sisi timbangan yang lainnya akan menjadi seimbang (keuntungan).

Nikmatilah apapun peran dan posisi kita pada kurunwaktu yang sekarang. Itulah syarat awal menuju kesuksesan di kurun waktu yangmendatang. Sukses buat kita.


Salam "menjadi terbaik dengan manfaat"

=inspirator jalanan=

0 comments: